📕 Musnad Darimi
Kompilasi hadis oleh Imam ad-Darimi.
Musnad Darimi | No: 281
أَخْبَرَنَا سَهْلُ بْنُ حَمَّادٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ حَدَّثَنَا بَيَانٌ عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ قَرَظَةَ بْنِ كَعْبٍ أَنَّ عُمَرَ شَيَّعَ الْأَنْصَارَ حِينَ خَرَجُوا مِنْ الْمَدِينَةِ فَقَالَ أَتَدْرُونَ لِمَ شَيَّعْتُكُمْ قُلْنَا لِحَقِّ الْأَنْصَارِ قَالَ إِنَّكُمْ تَأْتُونَ قَوْمًا تَهْتَزُّ أَلْسِنَتُهُمْ بِالْقُرْآنِ اهْتِزَازَ النَّخْلِ فَلَا تَصُدُّوهُمْ بِالْحَدِيثِ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا شَرِيكُكُمْ قَالَ فَمَا حَدَّثْتُ بِشَيْءٍ وَقَدْ سَمِعْتُ كَمَا سَمِعَ أَصْحَابِي
Telah mengabarkan kepada kami [Sahl bin Hammad] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] telah menceritakan kepada kami [Bayan] dari [As Sya'bi] dari [Qarazhah bin Ka'ab]: " [Umar] mengantarkan kaum Anshar ketika keluar dari kota Madinah, lalu ia berkata: 'Tahukah kalian mengapa aku mengantar kalian? ', kami menjawab: 'karena hak orang-orang Anshar', ia berkata: 'Kalian datang kepada satu kaum yang lidah mereka bergetar bagaikan bergoyangnya pohon kurma, maka janganlah kalian halangi mereka untuk menyampaikan hadis dari Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam padahal aku masih menyertai kalian. Qaradhah berkata: 'Maka aku tidak menceritakan hadis dari rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedikitpun, padahal aku mendengarnya sebagaimana sahabat-sahabatku juga mendengar (hadis-hadis itu) ' ".
Musnad Darimi | No: 282
أَخْبَرَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ أَخْبَرَنَا أَشْعَثُ بْنُ سَوَّارٍ عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ قَرَظَةَ بْنِ كَعْبٍ قَالَ بَعَثَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ رَهْطًا مِنْ الْأَنْصَارِ إِلَى الْكُوفَةِ فَبَعَثَنِي مَعَهُمْ فَجَعَلَ يَمْشِي مَعَنَا حَتَّى أَتَى صِرَارَ وَصِرَارُ مَاءٌ فِي طَرِيقِ الْمَدِينَةِ فَجَعَلَ يَنْفُضُ الْغُبَارَ عَنْ رِجْلَيْهِ ثُمَّ قَالَ إِنَّكُمْ تَأْتُونَ الْكُوفَةَ فَتَأْتُونَ قَوْمًا لَهُمْ أَزِيزٌ بِالْقُرْآنِ فَيَأْتُونَكُمْ فَيَقُولُونَ قَدِمَ أَصْحَابُ مُحَمَّدٍ قَدِمَ أَصْحَابُ مُحَمَّدٍ فَيَأْتُونَكُمْ فَيَسْأَلُونَكُمْ عَنْ الْحَدِيثِ فَاعْلَمُوا أَنَّ أَسْبَغَ الْوُضُوءِ ثَلَاثٌ وَثِنْتَانِ تُجْزِيَانِ ثُمَّ قَالَ إِنَّكُمْ تَأْتُونَ الْكُوفَةَ فَتَأْتُونَ قَوْمًا لَهُمْ أَزِيزٌ بِالْقُرْآنِ فَيَقُولُونَ قَدِمَ أَصْحَابُ مُحَمَّدٍ قَدِمَ أَصْحَابُ مُحَمَّدٍ فَيَأْتُونَكُمْ فَيَسْأَلُونَكُمْ عَنْ الْحَدِيثِ فَأَقِلُّوا الرِّوَايَةَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا شَرِيكُكُمْ فِيهِ قَالَ قَرَظَةُ وَإِنْ كُنْتُ لَأَجْلِسُ فِي الْقَوْمِ فَيَذْكُرُونَ الْحَدِيثَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي لَمِنْ أَحْفَظِهِمْ لَهُ فَإِذَا ذَكَرْتُ وَصِيَّةَ عُمَرَ سَكَتُّ قَالَ أَبُو مُحَمَّد مَعْنَاهُ عِنْدِي الْحَدِيثُ عَنْ أَيَّامِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْسَ السُّنَنَ وَالْفَرَائِضَ
Telah mengabarkan kepada kami [Yazid bin Harun] telah mengabarkan kepada kami [`Asy'ats bin Sawwar] dari [As Sya'bi] dari [Qaradhah bin Ka'ab] ia berkata: " [Umar] radliallahu 'anhu mengutus beberapa orang dari kaum Anshar ke kota Kufah, lalu ia mengutusku bersama mereka. Ia berjalan bersama kami hingga sampai di Shirar -- Shirar adalah sebuah telaga di jalan menuju Madinah--, kemudian ia mengusap debu dari kedua kakinya, kemudian ia berkata: 'Kalian akan mendatangi Kufah, maka kalian akan menemui sebuah kaum yang mempunyai pengagungan terhadap Al Qur`an, mereka akan menemui kalian, mereka pasti akan berkata: 'Telah datang para sahabat Muhammad, telah datang para sahabat Muhammad sallallahu 'alaihi wa sallam, mereka akan menemui dan bertanya kepada kalian tentang hadis, maka ketahuilah oleh kalian, sesungguhnya kesempurnaan wudlu dengan tiga kali basuhan, namun dengan dua kali basuhan juga sudah mencukupi. Kemudian ia berkata: "Kalian akan mendatangi Kufah, dan kalian akan menemui satu kaum yang punya pengagungan terhadap Al Qur`an, lalu mereka akan berkata: 'Telah datang para sahabat Muhammad, telah datang para sahabat Muhammad sallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian mereka akan mendatangi dan menanyakan kepada kalian tentang hadis, maka sedikitkanlah dalam meriwayatkan hadis dari Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam sementara aku bersama kalian. Qaradhah berkata: 'Aku pernah duduk bersama sekelompok orang, lalu mereka menyebut sebuah hadis dari Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam padahal aku adalah orang yang paling hafal diantara mereka tentang hadis itu. Ketika aku ingat wasiat Umar radliallahu 'anhu, aku diam. Abu Muhammad berkata: "Maksudnya menurutku adalah tentang kejadian-kejadian yang terjadi di zaman Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam, bukan bukan masalah amalan-amalan sunnah dan kewajiban-kewajiban".
Musnad Darimi | No: 283
أَخْبَرَنَا مُجَاهِدُ بْنُ مُوسَى حَدَّثَنَا ابْنُ نُمَيْرٍ عَنْ مَالِكِ بْنِ مِغْوَلٍ عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ عَلْقَمَةَ قَالَ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ ارْتَعَدَ ثُمَّ قَالَ نَحْوَ ذَلِكَ أَوْ فَوْقَ ذَاكَ
Telah mengabarkan kepada kami [Mujahid bin Musa] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] dari [Malik bin Mighwal] dari [As Sya'bi] dari ['Alqamah] ia berkata: " [Abdullah] berkata: 'Rasulullah sallalllahu 'alaihi wa sallam bersabda, kemudian ia gemetar, lalu ia berkata: 'Dan yang serupa dengannya atau lebih dari itu".
Musnad Darimi | No: 284
أَخْبَرَنَا بِشْرُ بْنُ الْحَكَمِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ ابْنِ أَبِي نَجِيحٍ عَنْ مُجَاهِدٍ قَالَ صَحِبْتُ ابْنَ عُمَرَ إِلَى الْمَدِينَةِ فَلَمْ أَسْمَعْهُ يُحَدِّثُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِحَدِيثٍ إِلَّا أَنَّهُ قَالَ كُنْتُ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأُتِيَ بِجُمَّارٍ فَقَالَ إِنَّ مِنْ الشَّجَرِ شَجَرًا مِثْلَ الرَّجُلِ الْمُسْلِمِ فَأَرَدْتُ أَنْ أَقُولَ هِيَ النَّخْلَةُ فَنَظَرْتُ فَإِذَا أَنَا أَصْغَرُ الْقَوْمِ فَسَكَتُّ قَالَ عُمَرُ وَدِدْتُ أَنَّكَ قُلْتَ وَعَلَيَّ كَذَا
Telah mengabarkan kepada kami [Bisyr bin Al Hakam] telah menceriotakan kepada kami [Sufyan] dari [Ibnu Abu Najih] dari [Mujahid] ia berkata: 'Aku bersahabat dengan [Ibnu Umar] radliallahu 'anhu di Madinah, dan aku tidak pernah mendengar ia menceritakan hadis dari Rasulullah sallallahu 'alaihiwa sallam kecuali (suatu waktu) ia pernah berkata: 'Aku bersama Nabi sallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau diberi pohon kurma, kemudian beliau bersabda: "Dari pepohonan ada satu pohon yang menyerupai seorang muslim', aku ingin menebak (bahwa) pohon yang dimaksudnya adalah pohon kurma. Aku melihat (di sekelilingku), ternyata aku adalah orang yang paling muda, maka aku pun diam. Kemudian Umar berkata: 'Padahal aku ingin sekali kamu (Abdullah bin Umar) menjawabnya".
Musnad Darimi | No: 285
أَخْبَرَنَا بِشْرُ بْنُ الْحَكَمِ حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ يَزِيدَ الْهَدَادِيُّ حَدَّثَنَا صَالِحٌ الدَّهَّانُ قَالَ مَا سَمِعْتُ جَابِرَ بْنَ زَيْدٍ يَقُولُ قَطُّ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِعْظَامًا وَاتِّقَاءً أَنْ يَكْذِبَ عَلَيْهِ
Telah mengabarkan kepada kami [Bisyr bin Al Hakam] telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Yazid Al Hadadi] telah menceritakan kepada kami [Shalih Ad Dahan] ia berkata: "Aku tidak pernah sama sekali mendengar [Jabir bin Zaid] berkata: 'Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, (Sebagai wujud) penghormatan dan kehati-hatian dari mendustakan atas namanya".
Musnad Darimi | No: 286
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ أَخْبَرَنَا رَوْحٌ عَنْ كَهْمَسِ بْنِ الْحَسَنِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ شَقِيقٍ قَالَ جَاءَ أَبُو هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ إِلَى كَعْبٍ يَسْأَلُ عَنْهُ وَكَعْبٌ فِي الْقَوْمِ فَقَالَ كَعْبٌ مَا تُرِيدُ مِنْهُ فَقَالَ أَمَا إِنِّي لَا أَعْرِفُ لِأَحَدٍ مِنْ أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَكُونَ أَحْفَظَ لِحَدِيثِهِ مِنِّي فَقَالَ كَعْبٌ أَمَا إِنَّكَ لَنْ تَجِدَ طَالِبَ شَيْءٍ إِلَّا سَيَشْبَعُ مِنْهُ يَوْمًا مِنْ الدَّهْرِ إِلَّا طَالِبَ عِلْمٍ أَوْ طَالِبَ دُنْيَا فَقَالَ أَنْتَ كَعْبٌ قَالَ نَعَمْ قَالَ لِمِثْلِ هَذَا جِئْتُ
Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Abdullah] telah mengabarkan kepada kami [Rauh] dari [Kahmas bin Al Hasan] dari [Abdullah bin Syaqiq] ia berkata: "Abu Hurairah radliallahu 'anhu datang menemui Ka'ab dan bertanya kepadanya, sedang Ka'ab masih bersama orang-orang. Ka'ab bertanya: 'Apa yang kamu inginkan dari pertanyaanmu itu? ', (Abu Hurairah) berkata: 'Ada pun aku, sementara ini aku mengira tidak ada yang lebih banyak hafal hadis Nabi sallallahu 'alaihi wa sallam dari kalangan sahabatnya daripada aku'. Kemudian [Ka'ab] berkata: 'Pada satu saat kamu akan dapati orang yang mencari sesuatu akan puas, kecuali pencari ilmu atau pencari dunia', ia bertanya: 'Apakah kamu Ka'ab? ', ia menjawab: Ya, aku Ka'ab'. (Abu Hurairah berkomentar: 'Dengan tujuan seperti inilah aku datang (mencarimu) ' ".
Musnad Darimi | No: 287
أَخْبَرَنَا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَبِي بُكَيْرٍ حَدَّثَنَا شِبْلٌ عَنْ عَمْرِو بْنِ دِينَارٍ عَنْ طَاوُسٍ قَالَ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ النَّاسِ أَعْلَمُ قَالَ مَنْ جَمَعَ عِلْمَ النَّاسِ إِلَى عِلْمِهِ وَكُلُّ طَالِبِ عِلْمٍ غَرْثَانُ إِلَى عِلْمٍ
Telah mengabarkan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim] telah mengabarkan kepada kami [Yahya bin Abu Bakar] telah mengabarkan kepada kami [Syibl] dari ['Amr bin Dinar] dari [Thawus] ia berkata: "Ditanyakan, wahai Rasulullah sallallhu 'alaihi wa sallam, siapakah (diantara) manusia yang paling berilmu?, Beliau menjawab: ' adalah seseorang yang mengumpulkan ilmu orang lain untuk ditimbanya, dan setiap pencari ilmu pasti tidak akan pernah puas dengan ilmu (yang dimilikinya) ' ".
Musnad Darimi | No: 288
أَخْبَرَنَا سَعِيدُ بْنُ عَامِرٍ عَنْ الْخَلِيلِ بْنِ مُرَّةَ عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ قُرَّةَ قَالَ كُنْتُ فِي حَلْقَةٍ فِيهَا الْمَشْيَخَةُ وَهُمْ يَتَرَاجَعُونَ فِيهِمْ عَائِذُ بْنُ عَمْرٍو فَقَالَ شَابٌّ فِي نَاحِيَةِ الْقَوْمِ أَفِيضُوا فِي ذِكْرِ اللَّهِ بَارَكَ اللَّهُ فِيكُمْ فَنَظَرَ الْقَوْمُ بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ فِي أَيِّ شَيْءٍ رَآنَا ثُمَّ قَالَ بَعْضُهُمْ مَنْ أَمَرَكَ بِهَذَا فَمُرْ لَئِنْ عُدْتَ لَنَفْعَلَنَّ وَلَنَفْعَلَنَّ
Telah mengabarkan kepada kami [Sa'id bin 'Amir] dari [Al Khalil bin Murrah] dari [Mu'awiyah bin Qurrah] ia berkata: "Aku pernah berada dalam satu halaqah yang diikutsertai para syaikh sedang mereka melangsungkan diskusi. Diantara mereka 'A`idz bin 'Amr. Lalu berkatalah seorang pemuda: 'Perbanyaklah dalam berdzikir, semoga kalian diberkahi! ', Orang-orang saling melihat satu sama lainnya sambil berkomentar: ' memangnya dia itu melihat kita sedang apa? ', kemudian sebagian dari mereka berkata: 'Siapakah yang memerintah dirimu untuk ngomong seperti itu?, tolong berdiri, jika kamu ulangi maka niscaya kami akan mengerjaimu dan kami akan mengerjaimu' ".
Musnad Darimi | No: 289
أَخْبَرَنَا يُوسُفُ بْنُ مُوسَى أَخْبَرَنَا أَبُو عَامِرٍ حَدَّثَنَا قُرَّةُ بْنُ خَالِدٍ عَنْ عَوْنِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ نِعْمَ الْمَجْلِسُ مَجْلِسٌ يُنْشَرُ فِيهِ الْحِكْمَةُ وَتُرْجَى فِيهِ الرَّحْمَةُ
Telah mengabarkan kepada kami [Yusuf bin Musa] telah mengabarkan kepada kami [Abu 'Amir] telah mengabarkan kepada kami [Qurrah bin Khalid] dari ['Aun bin Abdullah] ia berkata: " [Abdullah] telah berkata: 'Sebaik-baik suatu majlis adalah majlis yang dipenuhi hikmah serta diharapkan rahmat Allah turun' ".
Musnad Darimi | No: 290
أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ صَالِحٍ حَدَّثَنِي مُعَاوِيَةُ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ جُبَيْرِ بْنِ نُفَيْرٍ عَنْ أَبِيهِ جُبْيَرِ بْنِ نُفَيْرٍ عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ قَالَ كُنَّا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَشَخَصَ بِبَصَرِهِ إِلَى السَّمَاءِ ثُمَّ قَالَ هَذَا أَوَانُ يُخْتَلَسُ الْعِلْمُ مِنْ النَّاسِ حَتَّى لَا يَقْدِرُوا مِنْهُ عَلَى شَيْءٍ فَقَالَ زِيَادُ بْنُ لَبِيدٍ الْأَنْصَارِيُّ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَكَيْفَ يُخْتَلَسُ مِنَّا وَقَدْ قَرَأْنَا الْقُرْآنَ فَوَاللَّهِ لَنَقْرَأَنَّهُ وَلَنُقْرِئَنَّهُ نِسَاءَنَا وَأَبْنَاءَنَا فَقَالَ ثَكِلَتْكَ أُمُّكَ يَا زِيَادُ إِنْ كُنْتُ لَأَعُدُّكَ مِنْ فُقَهَاءِ أَهْلِ الْمَدِينَةِ هَذِهِ التَّوْرَاةُ وَالْإِنْجِيلُ عِنْدَ الْيَهُودِ وَالنَّصَارَى فَمَاذَا يُغْنِي عَنْهُمْ قَالَ جُبَيْرٌ فَلَقِيتُ عُبَادَةَ بْنَ الصَّامِتِ قَالَ قُلْتُ أَلَا تَسْمَعُ مَا يَقُولُ أَخُوكَ أَبُو الدَّرْدَاءِ فَأَخْبَرْتُهُ بِالَّذِي قَالَ قَالَ صَدَقَ أَبُو الدَّرْدَاءِ إِنْ شِئْتَ لَأُحَدِّثَنَّكَ بِأَوَّلِ عِلْمٍ يُرْفَعُ مِنْ النَّاسِ الْخُشُوعُ يُوشِكُ أَنْ تَدْخُلَ مَسْجِدَ الْجَمَاعَةِ فَلَا تَرَى فِيهِ رَجُلًا خَاشِعًا
Telah mengabarkan kepada kami [Abdullah bin Shalih] telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah] dari [Abdur Rahman bin Jubair bin nufair] dari ayahnya - [Jubair bin Nufair] -, dari [Abu Darda`] radliallahu 'anhu ia berkata: "Dahulu kami bersama Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam, beliau menengadahkan pandangannya ke langit, kemudian bersabda: 'Sekarang adalah waktu ilmu terampas dari (genggaman) manusia, hingga mereka tidak menghargainya sedikit pun', lalu Ziyad bin Labid Al Anshari radliallahu 'anhu bertanya: 'Wahai Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam, bagaimana ilmu itu bisa terampas dari kami sedang kami (selalu) membaca Al Qur`an?, demi Allah kami akan selalu membacanya dan mengajarkannya kepada isteri-isteri dan anak-anak kami. kemudian beliau berkata: 'Celaka wahai Ziyad, aku telah menganggapmu sebagai ahli fikih bagi penduduk kota Madinah, (bukankah) Taurat dan Injil masih berada di (tangan) orang-orang Yahudi dan Nasrani, dan hal itu tidakkah bisa mencerahkan mereka? ', Jubair berkata: 'kemudian aku bertemu dengan ['Ubadah bin As Shamit] radliallahu 'anhu, aku bertanya: 'apakah kamu pernah mendengar apa yang telah dikatakan saudaramu Abu Darda` radliallahu 'anhu? '. Lalu aku kabarkan kepadanya apa yang telah dikatakannya, ia berkata: 'Abu Darda` radliallahu 'anhu benar, jika kamu berkehendak maka aku akan menceritakan kepadamu tentang ilmu pertama yang dicabut dari manusia, yaitu kekhusyu'an, hingga hampir-hampir kamu masuk ke masjid dan kamu tidak dapati di sana orang yang khusyu' ' ".
Musnad Darimi | No: 291
أَخْبَرَنَا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ جَمِيلٍ الْكِنَانِيُّ حَدَّثَنَا مَكْحُولٌ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَضْلُ الْعَالِمِ عَلَى الْعَابِدِ كَفَضْلِي عَلَى أَدْنَاكُمْ ثُمَّ تَلَا هَذِهِ الْآيَةَ { إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ } إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ وَأَهْلَ سَمَاوَاتِهِ وَأَرَضِيهِ وَالنُّونَ فِي الْبَحْرِ يُصَلُّونَ عَلَى الَّذِينَ يُعَلِّمُونَ النَّاسَ الْخَيْرَ
Telah mengabarkan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim] telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Jamil Al Kinani] telah menceritakan kepada kami [Makhul] ia berkata: "Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Keutamaan seorang yang berilmu dari seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas orang-orang yang paling rendah diantara kalian, kemudian beliau membaca ayat ini: "INNAMA YAKHSYALLAHA MIN 'IBADIHIL 'ULAMA`" (Hanyasanya yang takut kepada Allah dari hamba-hambaNya adalah para ulama) -Qs. Faathir: 8-, sesungguhnya Allah, para malaikat, penduduk langit dan bumi, serta ikan di lautan (selalu) bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia' ".
Musnad Darimi | No: 292
أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ أَسَدٍ أَبُو عَاصِمٍ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَمَانٍ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ لَيْثٍ عَنْ رَجُلٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ لَا يَكُونُ الرَّجُلُ عَالِمًا حَتَّى لَا يَحْسُدَ مَنْ فَوْقَهُ وَلَا يَحْقِرَ مَنْ دُونَهُ وَلَا يَبْتَغِيَ بِعِلْمِهِ ثَمَنًا
Telah mengabarkan kepada kami [Ahmad bin `Asad Abu 'Ashim] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yaman] dari [Sufyan] dari [Laits] dari [seseorang] dari [Ibnu Umar] radliallahu 'anhu ia berkata: "Seseorang tidak menjadi seorang ulama sampai ia tidak hasad (dengki) terhadap orang yang (keilmuannya) di atasnya, dan tidak meremehkan orang yang (keilmuannya) di bawahnya, serta tidak mengharap upah dari ilmunya".
Musnad Darimi | No: 293
أَخْبَرَنَا سَعِيدُ بْنُ سُلَيْمَانَ عَنْ أَبِي أُسَامَةَ عَنْ مِسْعَرٍ قَالَ سَمِعْتُ عَبْدَ الْأَعْلَى التَّيْمِيَّ يَقُولُ مَنْ أُوتِيَ مِنْ الْعِلْمِ مَا لَا يُبْكِيهِ لَخَلِيقٌ أَنْ لَا يَكُونَ أُوتِيَ عِلْمًا يَنْفَعُهُ لِأَنَّ اللَّهَ تَعَالَى نَعَتَ الْعُلَمَاءَ ثُمَّ قَرَأَ الْقُرْآنَ { إِنَّ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ إِلَى قَوْلِهِ يَبْكُونَ }
Telah mengabarkan kepada kami [Sa'id bin Sulaiman] dari [Abu Usamah] dari [Mis'ar] ia berkata: "Aku pernah mendengar [Abdul A'la At Taimi] berkata: 'Barangsiapa yang dianugerahi ilmu dan ilmunya tidak membuatnya menangis kepada Allah, berarti ia mendapatkan ilmu yang tidak bermanfaat, karena Allah mensifati para ulama, kemudian ia membaca Al Qur`an: INNALLADZIINA UUTUL 'ILMA" (sesungguhnya orang-orang yang dianugerahi ilmu) sampai firmanNya: "YABKUUN" (mereka selalu menangis) -Qs. Al Isra`: 107-108-' ".
Musnad Darimi | No: 294
أَخْبَرَنَا عِصْمَةُ بْنُ الْفَضْلِ حَدَّثَنَا زَيْدُ بْنُ حُبَابٍ عَنْ مُبَارَكِ بْنِ فَضَالَةَ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ الْعُمَرِيِّ عَنْ أَبِي حَازِمٍ قَالَ لَا تَكُونُ عَالِمًا حَتَّى يَكُونَ فِيكَ ثَلَاثُ خِصَالٍ لَا تَبْغِي عَلَى مَنْ فَوْقَكَ وَلَا تَحْقِرُ مَنْ دُونَكَ وَلَا تَأْخُذُ عَلَى عِلْمِكَ دُنْيَا
Telah mengabarkan kepada kami ['Ishmah bin Al Fadlel] telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Hubab] dari [Mubarak bin Fadlalah] dari [Ubaidullah bin Umar Al 'Umari] dari [Abu Hazim] ia berkata: "Kamu tidak akan menjadi seorang ulama hingga ada tiga hal dalam dirimu: Kamu tidak dengki terhadap orang yang (keilmuannya) di atasmu, dan kamu tidak meremehkan orang yang (keilmuannya) ada di bawah kamu, serta kamu tidak mengambil (mencari) dunia dengan ilmu kamu".
Musnad Darimi | No: 295
أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ أَسَدٍ حَدَّثَنَا عَبْثَرٌ عَنْ بُرْدِ بْنِ سِنَانٍ عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ مُوسَى الدِّمَشْقِيِّ عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ قَالَ لَا تَكُونُ عَالِمًا حَتَّى تَكُونَ مُتَعَلِّمًا وَلَا تَكُونُ بِالْعِلْمِ عَالِمًا حَتَّى تَكُونَ بِهِ عَامِلًا وَكَفَى بِكَ إِثْمًا أَنْ لَا تَزَالَ مُخَاصِمًا وَكَفَى بِكَ إِثْمًا أَنْ لَا تَزَالَ مُمَارِيًا وَكَفَى بِكَ كَاذِبًا أَنْ لَا تَزَالَ مُحَدِّثًا فِي غَيْرِ ذَاتِ اللَّهِ
Telah mengabarkan kepada kami [Ahmad bin `Asad] telah menceritakan kepada kami ['Abtsar] dari [Burd bin Sinan] dari [Sulaiman bin Musa Ad Dimasyqi] dari [Abu Darda`] radliallaahu 'anhu ia berkata: "Kamu tidak akan menjadi seorang ulama hingga kamu menjadi sorang penuntut ilmu (lebih dahulu), dan dengan ilmu pun kamu tidak akan menjadi seorang ulama hingga kamu mengamalkannya, kamu dianggap berdosa jika kamu bersikap membantah, kamu dianggap berdosa jika kamu suka berdebat (hanya untuk menang), serta kamu dianggap Sebagai pendusta jika kamu bercerita selain Dzat Allah".
Musnad Darimi | No: 296
أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَرَفَةَ حَدَّثَنَا الْمُبَارَكُ بْنُ سَعِيدٍ عَنْ أَخِيهِ سُفْيَانَ الثَّوْرِيِّ عَنْ عِمْرَانَ الْمِنْقَرِيِّ قَالَ قُلْتُ لِلْحَسَنِ يَوْمًا فِي شَيْءٍ قَالَهُ يَا أَبَا سَعِيدٍ لَيْسَ هَكَذَا يَقُولُ الْفُقَهَاءُ فَقَالَ وَيْحَكَ وَرَأَيْتَ أَنْتَ فَقِيهًا قَطُّ إِنَّمَا الْفَقِيهُ الزَّاهِدُ فِي الدُّنْيَا الرَّاغِبُ فِي الْآخِرَةِ الْبَصِيرُ بِأَمْرِ دِينِهِ الْمُدَاوِمُ عَلَى عِبَادَةِ رَبِّهِ
Telah mengabarkan kepada kami [Al Hasan bin 'Arafah] telah menceritakan kepada kami [Al Mubarak bin Sa'id] dari saudaranya - [Sufyan Al Tsauri] -, dari [Imran Al Minqari] ia berkata: "Pada satu hari aku pernah bertanya kepada Al hasan tentang sesuatu, ia terus berkomentar: 'Wahai Abu Sa'id, bukan demikian yang telah disampaikan oleh para ahli fikih?, maka [Alhasan] menjawab: 'Celaka kamu, kamu telah menganggap dirimu seorang ahli fikih, hanyasanya seorang ahli fikih adalah ia yang bersikap zuhud dari (gemerlapnya) dunia dan cinta akan akhirat, yang berilmu dalam permasalahan agamanya, serta selalu (menjaga) ibadahnya kepada Tuhannya' ".
Musnad Darimi | No: 297
أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَرَفَةَ حَدَّثَنَا النَّضْرُ بْنُ إِسْمَعِيلَ الْبَجَلِيُّ عَنْ مِسْعَرٍ عَنْ سَعْدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ قَالَ قِيلَ لَهُ مَنْ أَفْقَهُ أَهْلِ الْمَدِينَةِ قَالَ أَتْقَاهُمْ لِرَبِّهِ
Telah mengabarkan kepada kami [Al Hasan bin 'Arafah] telah menceritakan kepada kami [An Nadlr bin Ismail Al Bajali] dari [Mis'ar] dari [Sa'ad bin Ibrahim] ia berkata: "ia ditanya: 'Siapakah orang yang paling menguasai ilmu fikih dari penduduk Madinah? ', ia menjawab: 'yaitu orang yang paling bertakwa kepada Tuhannya' ".
Musnad Darimi | No: 298
أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَرَفَةَ حَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ عَلِيٍّ عَنْ لَيْثِ بْنِ أَبِي سُلَيْمٍ عَنْ مُجَاهِدٍ قَالَ إِنَّمَا الْفَقِيهُ مَنْ يَخَافُ اللَّهَ
Telah mengabarkan kepada kami [Al Hasan bin 'Arafah] telah menceritakan kepada kami [Al Husain bin Ali] dari [Laits bin Abu Sulaim] dari [Mujahid] ia berkata: "Seorang ahli fikih hanyalah yang takut kepada Allah".
Musnad Darimi | No: 299
أَخْبَرَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ أَبَانَ عَنْ يَعْقُوبَ الْقُمِّيِّ حَدَّثَنِي لَيْثُ بْنُ أَبِي سُلَيْمٍ عَنْ يَحْيَى هُوَ ابْنُ عَبَّادٍ عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ قَالَ إِنَّ الْفَقِيهَ حَقَّ الْفَقِيهِ مَنْ لَمْ يُقَنِّطْ النَّاسَ مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ وَلَمْ يُرَخِّصْ لَهُمْ فِي مَعَاصِي اللَّهِ وَلَمْ يُؤَمِّنْهُمْ مِنْ عَذَابِ اللَّهِ وَلَمْ يَدَعْ الْقُرْآنَ رَغْبَةً عَنْهُ إِلَى غَيْرِهِ إِنَّهُ لَا خَيْرَ فِي عِبَادَةٍ لَا عِلْمَ فِيهَا وَلَا عِلْمٍ لَا فَهْمَ فِيهِ وَلَا قِرَاءَةٍ لَا تَدَبُّرَ فِيهَا
Telah mengabarkan kepada kami [Isma`il bin `Aban] dari [Ya'qub Al Qummi] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Laits bin Abu Sulaim] dari [Yahya Ibnu 'Abbad], dari [Ali bin Abu Thalib] ia berkata: "Seorang yang benar-benar ahli fikih adalah yang tidak membuat manusia putus asa dari rahmat Allah, tidak memberi mereka rukhshah (keringanan) hingga tergelincir pada kemaksiatan kepada Allah, tidak membuat mereka merasa aman dari adzab Allah, dan tidak meninggalkan Al Qur`an karena membencinya beralih ke lainnya. Sesungguhnya tiada kebaikan dalam ibadah tanpa didasari ilmu padanya, tiada ilmu tanpa adanya kepahaman padanya, serta tiada bacaan tanpa adanya tadabur (usaha melakukan perenungan) padanya".
Musnad Darimi | No: 300
حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَرَفَةَ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ عَنْ لَيْثٍ عَنْ يَحْيَى بْنِ عَبَّادٍ قَالَ قَالَ عَلِيٌّ الْفَقِيهُ حَقُّ الْفَقِيهِ الَّذِي لَا يُقَنِّطُ النَّاسَ مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ وَلَا يُؤَمِّنُهُمْ مِنْ عَذَابِ اللَّهِ وَلَا يُرَخِّصُ لَهُمْ فِي مَعَاصِي اللَّهِ إِنَّهُ لَا خَيْرَ فِي عِبَادَةٍ لَا عِلْمَ فِيهَا وَلَا خَيْرَ فِي عِلْمٍ لَا فَهْمَ فِيهِ وَلَا خَيْرَ فِي قِرَاءَةٍ لَا تَدَبُّرَ فِيهَا
Telah mengabarkan kepada kami [Al Hasan bin 'Arafah] telah menceritakan kepada kami [Ismail bin Ibrahim] dari [Laits] dari [Yahya bin 'Abbad] ia berkata: " [Ali] radliallahu 'anhu telah berkata: 'Seorang yang benar-benar ahli fikih adalah orang yang tidak membuat manusia putus asa dari rahmat Allah, jangan membuat mereka merasa aman dari adzab Allah dan jangan memberikan mereka kemudahan hingga akhirnya terjatuh ke dalam perbuatan maksiat. Sesungguhnya tidak ada kebaikan dalam ibadah yang dilakukan tanpa dasar ilmu, tidak ada kebaikan dalam ilmu tanpa pemahaman dan tidak ada kebaikan dalam membaca Al qur`an tanpa merenungi maknanya' ".