📕 Musnad Darimi

Kompilasi hadis oleh Imam ad-Darimi.

Musnad Darimi | No: 181
أَخْبَرَنَا فَرْوَةُ بْنُ أَبِي الْمَغْرَاءِ أَخْبَرَنَا عَلِيُّ بْنُ مُسْهِرٍ عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَجُلًا سَأَلَهُ عَنْ مَسْأَلَةٍ فَقَالَ لَا عِلْمَ لِي بِهَا فَلَمَّا أَدْبَرَ الرَّجُلُ قَالَ ابْنُ عُمَرَ نِعْمَ مَا قَالَ ابْنُ عُمَرَ سُئِلَ عَمَّا لَا يَعْلَمُ فَقَالَ لَا عِلْمَ لِي بِهِ
Telah mengabarkan kepada kami [Farwah bin Abu Al Maghra`] telah mengabarkan kepada kami ['Ali bin Mushir] dari [Hisyam bin 'Urwah] dari [ayahnya] dari [Ibnu Umar] radliallahu 'anhu: "Bahwasanya seorang telah bertanya kepadanya tentang satu masalah, lalu ia berkata: ' Aku tidak mempunyai ilmu tentang hal itu, lalu setelah orang tersebut pergi, Ibnu Umar radliallahu 'anhu berkata: 'Alangkah bagusnya apa yang dikatakan Ibnu Umar radliallahu 'anhu, ia ditanya tentang satu hal yang tidak ia ketahui lalu ia katakan: 'aku tidak memiliki ilmu dalam hal itu'".

KONGSI HADIS INI

Musnad Darimi | No: 182
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ حَمَّادٍ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ مُغِيرَةَ عَنْ الشَّعْبِيِّ قَالَ لَا أَدْرِي نِصْفُ الْعِلْمِ
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Hammad] telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Mughirah] dari [As Sya'bi] ia berkata: "(kalimat): ' Aku tidak tahu' adalah setengah ilmu".

KONGSI HADIS INI

Musnad Darimi | No: 183
أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ الْعُمَرِيُّ عَنْ نَافِعٍ أَنَّ رَجُلًا أَتَى ابْنَ عُمَرَ يَسْأَلُهُ عَنْ شَيْءٍ فَقَالَ لَا عِلْمَ لِي ثُمَّ الْتَفَتَ بَعْدَ أَنْ قَفَّا الرَّجُلُ فَقَالَ نِعْمَ مَا قَالَ ابْنُ عُمَرَ سُئِلَ عَمَّا لَا يَعْلَمُ فَقَالَ لَا عِلْمَ لِي يَعْنِي ابْنُ عُمَرَ نَفْسَهُ
Telah mengabarkan kepada kami [Abdullah bin Maslamah] telah menceritakan kepada kami [Abdullah Al 'Umari] dari [Nafi']: " Seorang lelaki datang kepada Ibnu Umar radliallahu 'anhu bertanya sesuatu, lalu ia ([Ibnu Umar] radliallahu 'anhu) berkata: 'Aku tidak tahu', Setelah si penanya berpaling, (Ibnu Umar) menoleh dan berkata dalam hati: 'Alangkah bagusnya apa yang dikatakan Ibnu Umar radliallahu 'anhu, ia ditanya tentang sesuatu yang tidak ia ketahui, lalu ia katakan: 'Aku tidak tahu'.

KONGSI HADIS INI

Musnad Darimi | No: 184
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ حُمَيْدٍ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ مُغِيرَةَ قَالَ كَانَ عَامِرٌ إِذَا سُئِلَ عَنْ شَيْءٍ يَقُولُ لَا أَدْرِي فَإِنْ رُدُّوا عَلَيْهِ قَالَ إِنْ شِئْتَ كُنْتُ حَلَفْتُ لَكَ بِاللَّهِ إِنْ كَانَ لِي بِهِ عِلْمٌ
Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Mughirah] ia berkata: "Dahulu ['Amir] jika ditanya tentang sesuatu, ia selalu akan menjawab: 'Aku tidak tahu', tetapi jika mereka memaksa untuk menjawabnya, ia berkata: 'Jika aku mau, maka aku akan bersumpah demi Allah bahwa aku memang tidak tahu'".

KONGSI HADIS INI

Musnad Darimi | No: 185
أَخْبَرَنَا هَارُونُ بْنُ مُعَاوِيَةَ عَنْ حَفْصٍ عَنْ أَشْعَثَ عَنْ ابْنِ سِيرِينَ قَالَ مَا أُبَالِي سُئِلْتُ عَمَّا أَعْلَمُ أَوْ مَا لَا أَعْلَمُ لِأَنِّي إِذَا سُئِلْتُ عَمَّا أَعْلَمُ قُلْتُ مَا أَعْلَمُ وَإِذَا سُئِلْتُ عَمَّا لَا أَعْلَمُ قُلْتُ لَا أَعْلَمُ
Telah mengabarkan kepada kami [Harun bin Mu'awiyah] dari [Hafsh] dari [Asy'ats] dari [Ibnu Sirin] rahimahullahu ia berkata: " Aku tidak peduli, aku ditanya tentang sesuatu yang aku ketahui atau yang tidak aku ketahui, karena aku jika ditanya tentang sesuatu yang aku ketahui, aku katakan: 'aku tidak tahu', dan jika aku ditanya tentang sesuatu yang tidak aku ketahui, aku katakan: 'Aku tidak tahu'".

KONGSI HADIS INI

Musnad Darimi | No: 186
حَدَّثَنَا هَارُونُ عَنْ حَفْصٍ عَنْ الْأَعْمَشِ قَالَ مَا سَمِعْتُ إِبْرَاهِيمَ يَقُولُ قَطُّ حَلَالٌ وَلَا حَرَامٌ إِنَّمَا كَانَ يَقُولُ كَانُوا يَكْرَهُونَ وَكَانُوا يَسْتَحِبُّونَ
Telah mengabarkan kepada kami [Harun] dari [Hafsh] dari [Al A'masy] ia berkata: "Aku tidak pernah sama sekali mendengar [Ibrahim] rahimahullahu berkata: 'ini halal, dan ini haram, hanya ia mengatakan: ' Mereka tidak menyukainya atau mereka menyukainya'".

KONGSI HADIS INI

Musnad Darimi | No: 187
أَخْبَرَنَا يَعْلَى حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ شَقِيقٍ قَالَ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ كَيْفَ أَنْتُمْ إِذَا لَبِسَتْكُمْ فِتْنَةٌ يَهْرَمُ فِيهَا الْكَبِيرُ وَيَرْبُو فِيهَا الصَّغِيرُ وَيَتَّخِذُهَا النَّاسُ سُنَّةً فَإِذَا غُيِّرَتْ قَالُوا غُيِّرَتْ السُّنَّةُ قَالُوا وَمَتَى ذَلِكَ يَا أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ إِذَا كَثُرَتْ قُرَّاؤُكُمْ وَقَلَّتْ فُقَهَاؤُكُمْ وَكَثُرَتْ أُمَرَاؤُكُمْ وَقَلَّتْ أُمَنَاؤُكُمْ وَالْتُمِسَتْ الدُّنْيَا بِعَمَلِ الْآخِرَةِ
Telah mengabarkan kepada kami [Ya'la] telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Syaqiq] ia berkata: " [Abdullah] pernah berkata: ' Bagaimana sikap kalian jika ditimpa kekacauan, yang tua menjadi pikun, yang kecil tiba-tiba menjadi dewasa, dan manusia menjadikan kekacauan itu sebagai sunnah, dan tiba-tiba telah diubah, mereka katakan: 'sunnah telah diubah! ', mereka bertanya: 'kapan hal itu terjadi wahai Abu Abdur Rahman? ', ia menjawab: 'Ketika telah banyak orang yang bisa membaca, namun sedikit yang ahli fikih (paham maknanya). Banyak orang yang duduk di pemerintahan, namun sedikit yang amanah. Dan dunia dicari dengan ilmu akhirat'".

KONGSI HADIS INI

Musnad Darimi | No: 188
أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَوْنٍ عَنْ خَالِدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي زِيَادٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ عَلْقَمَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ كَيْفَ أَنْتُمْ إِذَا لَبِسَتْكُمْ فِتْنَةٌ يَهْرَمُ فِيهَا الْكَبِيرُ وَيَرْبُو فِيهَا الصَّغِيرُ إِذَا تُرِكَ مِنْهَا شَيْءٌ قِيلَ تُرِكَتْ السُّنَّةُ قَالُوا وَمَتَى ذَاكَ قَالَ إِذَا ذَهَبَتْ عُلَمَاؤُكُمْ وَكَثُرَتْ جُهَلَاؤُكُمْ وَكَثُرَتْ قُرَّاؤُكُمْ وَقَلَّتْ فُقَهَاؤُكُمْ وَكَثُرَتْ أُمَرَاؤُكُمْ وَقَلَّتْ أُمَنَاؤُكُمْ وَالْتُمِسَتْ الدُّنْيَا بِعَمَلِ الْآخِرَةِ وَتُفُقِّهَ لِغَيْرِ الدِّينِ
Telah mengabarkan kepada kami ['Amr bin 'Aun] dari [Khalid bin Abdullah] dari [Yazid bin Abu Ziyad] dari [Ibrahim] dari ['Alqamah] dari [Abdullah] ia berkata: " Bagaimana sikap kalian jika ditimpa ketidakberesan, yang tua menjadi pikun dan yang kecil menjadi dewasa. Dan jika ketidakberesan itu ditinggal, akan dikatakan: 'sunnah telah ditinggalkan', mereka bertanya: 'Kapan hal itu terjadi? ', ia menjawab: 'Jika telah pergi para ulama` kalian, dan semakin banyak orang-orang bodoh dari kalian, jika semakin banyak orang yang pandai membaca tetapi sedikit yang ahli fikih, dan semakin banyak para pemimpin kalian tetapi sedikit yang amanah, serta dunia sudah dicari dengan amalan akhirat dan ia diperdalam tetapi bukan untuk (kepentingan) agama'".

KONGSI HADIS INI

Musnad Darimi | No: 189
أَخْبَرَنَا أَبُو الْمُغِيرَةِ حَدَّثَنَا الْأَوْزَاعِيُّ قَالَ أُنْبِئْتُ أَنَّهُ كَانَ يُقَالُ وَيْلٌ لِلْمُتَفَقِّهِينَ لِغَيْرِ الْعِبَادَةِ وَالْمُسْتَحِلِّينَ لِلْحُرُمَاتِ بِالشُّبُهَاتِ
Telah mengabarkan kepada kami [Abu Al Mughirah] telah menceritakan kepada kami [Al `Auza'i] ia berkata: "Aku pernah diberitahu bahwa pernah dikatakan: ' Celakalah orang yang memahami agama tetapi tidak (menjadikannya sebagai petunjuk dalam) beribadah. Celaka pula orang yang menghalalkan hal-hal yang haram dengan alasan (masih) syubhat '".

KONGSI HADIS INI

Musnad Darimi | No: 190
أَخْبَرَنَا صَالِحُ بْنُ سُهَيْلٍ مَوْلَى يَحْيَى بْنِ أَبِي زَائِدَةَ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ مُجَالِدٍ عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ مَسْرُوقٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ لَا يَأْتِي عَلَيْكُمْ عَامٌ إِلَّا وَهُوَ شَرٌّ مِنْ الَّذِي كَانَ قَبْلَهُ أَمَا إِنِّي لَسْتُ أَعْنِي عَامًا أَخْصَبَ مِنْ عَامٍ وَلَا أَمِيرًا خَيْرًا مِنْ أَمِيرٍ وَلَكِنْ عُلَمَاؤُكُمْ وَخِيَارُكُمْ وَفُقَهَاؤُكُمْ يَذْهَبُونَ ثُمَّ لَا تَجِدُونَ مِنْهُمْ خَلَفًا وَيَجِيءُ قَوْمٌ يَقِيسُونَ الْأُمُورَ بِرَأْيِهِمْ
Telah mengabarkan kepada kami [Shalih bin Suhail] -bekas budak Yahya bin Abu Za`idah-, telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Mujalid] dari [As Sya'bi] dari [Masruq] dari [Abdullah] ia berkata: " Tidaklah akan datang satu tahun, kecuali tahun tersebut lebih jelek dari sebelumnya, Aku tidak bermaksud mengatakan bahwa suatu tahun lebih baik dari pada tahun lainnya, dan seorang amir (pemimpin) lebih baik dari amir lainnya. Akan tetapi ulama`-ulama`, orang-orang pilihan, dan para ahli fikih kalian telah banyak yang wafat, kemudian kalian tidak mendapatkan ganti mereka, hingga datang orang-orang yang menggunakan qiyas (analogi dalam masalah agama) berdasarkan akal semata".

KONGSI HADIS INI

Musnad Darimi | No: 191
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ أَبِي خَلَفٍ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سُلَيْمٍ قَالَ سَمِعْتُ دَاوُدَ بْنَ أَبِي هِنْدٍ عَنْ ابْنِ سِيرِينَ قَالَ أَوَّلُ مَنْ قَاسَ إِبْلِيسُ وَمَا عُبِدَتْ الشَّمْسُ وَالْقَمَرُ إِلَّا بِالْمَقَايِيسِ
Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Ahmad bin Abu Khalaf] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin sulaim] ia berkata: "Aku pernah mendengar [Daud bin Hindun] dari [Ibnu Sirin] rahimahullahu, ia berkata: ' Yang pertama-tama menggunakan qiyas adalah iblis, dan tidaklah matahari dan bulan disembah melainkan karena alasan qiyas'".

KONGSI HADIS INI

Musnad Darimi | No: 192
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ كَثِيرٍ عَنْ ابْنِ شَوْذَبٍ عَنْ مَطَرٍ عَنْ الْحَسَنِ أَنَّهُ تَلَا هَذِهِ الْآيَةَ { خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِينٍ } قَالَ قَاسَ إِبْلِيسُ وَهُوَ أَوَّلُ مَنْ قَاسَ
Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Katsir] dari [Ibnu Syaudzab] dari [Mathar] dari [Al Hasan]: " ia membaca ayat ini: "KHALAQTANII MIN NAARIN WA KHALAQTAHU MIN THIIN" (Engkau ciptakan aku dengan api dan Engkau ciptakan ia dengan tanah) -Qs. Al A'raf: 7-, ia berkata: ' Iblis telah melakukan qiyas, dan dialah yang pertama kali melakukan qiyas'".

KONGSI HADIS INI

Musnad Darimi | No: 193
أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَوْنٍ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ إِسْمَعِيلَ بْنِ أَبِي خَالِدٍ عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ مَسْرُوقٍ أَنَّهُ قَالَ إِنِّي أَخَافُ أَوْ أَخْشَى أَنْ أَقِيسَ فَتَزِلَّ قَدَمِي
Telah mengabarkan kepada kami ['Amr bin 'Aun] telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Isma'il bin Abu Khalid] dari [As Sya'bi] dari [Masruq] bahwa ia berkata: " Aku takut atau khawatir melakukan qiyas lalu tergelincirlah kakiku".

KONGSI HADIS INI

Musnad Darimi | No: 194
أَخْبَرَنَا صَدَقَةُ بْنُ الْفَضْلِ حَدَّثَنَا أَبُو خَالِدٍ الْأَحْمَرُ عَنْ إِسْمَعِيلَ عَنْ الشَّعْبِيِّ قَالَ وَاللَّهِ لَئِنْ أَخَذْتُمْ بِالْمَقَايِيسِ لَتُحَرِّمُنَّ الْحَلَالَ وَلَتُحِلُّنَّ الْحَرَامَ
Telah mengabarkan kepada kami [Shadaqah bin Al Fadl] telah menceritakan kepada kami [Abu Khalid Al `Ahmar] dari [Isma'il] dari [As Sya'bi] ia berkata: " Demi Allah jika kalian menggunakan qiyas niscaya kalian akan mengharamkan yang halal dan akan menghalalkan yang haram".

KONGSI HADIS INI

Musnad Darimi | No: 195
أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ بِشْرٍ حَدَّثَنَا أَبِي عَنْ إِسْمَعِيلَ عَنْ عَامِرٍ أَنَّهُ قَالَ كَانَ يَقُولُ مَا أَبْغَضَ إِلَيَّ أَرَأَيْتَ أَرَأَيْتَ يَسْأَلُ الرَّجُلُ صَاحِبَهُ فَيَقُولُ أَرَأَيْتَ وَكَانَ لَا يُقَايِسُ
Telah mengabarkan kepada kami [Al Hasan bin Bisyr] telah menceritakan kepada kami [ayahku] dari [Isma'il] dari ['Amir] Bahwasanya ia berkata: " Suatu hal yang paling membangkitkan kemarahanku adalah jika seseorang bertanya; menurut anda bagaimana, menurut anda bagaimana. Seorang bertanya kepada temannya: 'menurut anda bagaimana'. Dan Amir tidak melakukan qiyas'".

KONGSI HADIS INI

Musnad Darimi | No: 196
أَخْبَرَنَا صَدَقَةُ بْنُ الْفَضْلِ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ الزِّبْرِقَانِ قَالَ نَهَانِي أَبُو وَائِلٍ أَنْ أُجَالِسَ أَصْحَابَ أَرَأَيْتَ
Telah mengabarkan kepada kami [Shadaqah bin Al Fadl] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Az Zibriqan] ia berkata: " [Abu Wa`il] melarangku untuk duduk-duduk bersama orang yang (sering menanyakan) dengan ucapan 'bagaimana menurut anda".

KONGSI HADIS INI

Musnad Darimi | No: 197
أَخْبَرَنَا صَدَقَةُ بْنُ الْفَضْلِ أَخْبَرَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ إِسْمَعِيلَ عَنْ الشَّعْبِيِّ قَالَ لَوْ أَنَّ هَؤُلَاءِ كَانُوا عَلَى عَهْدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَنَزَلَتْ عَامَّةُ الْقُرْآنِ يَسْأَلُونَكَ يَسْأَلُونَكَ
Telah mengabarkan kepada kami [Shadaqah bin Al Fadl] telah menceritakan kepada kami [Ibnu 'Uyainah] dari [Isma'il] dari [As Sya'bi] ia berkata: " Sekiranya mereka itu berada pada zaman Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, niscaya kebanyakan ayat Al Qur`an yang turun adalah YAS`ALUUNAKA, YAS`ALUUNAKA (mereka bertanya kepadamu) ".

KONGSI HADIS INI

Musnad Darimi | No: 198
أَخْبَرَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ أَبَانَ أَخْبَرَنِي مُحَمَّدٌ هُوَ ابْنُ طَلْحَةَ عَنْ مَيْمُونٍ أَبِي حَمْزَةَ قَالَ قَالَ لِي إِبْرَاهِيمُ يَا أَبَا حَمْزَةَ وَاللَّهِ لَقَدْ تَكَلَّمْتُ وَلَوْ وَجَدْتُ بُدًّا مَا تَكَلَّمْتُ وَإِنَّ زَمَانًا أَكُونُ فِيهِ فَقِيهَ أَهْلِ الْكُوفَةِ زَمَانُ سُوءٍ
Telah mengabarkan kepada kami [Isma'il bin `Abaan] telah mengabarkan kepadaku [Muhammad Ibnu Thalhah], dari [Maimun Abu Hamzah] ia berkata: " [Ibrahim] berkata kepadaku: 'Wahai Abu Hamzah, demi Allah, aku telah berkata (berfatwa), sekiranya ada yang menggantikan, aku tidak mau berkata (berfatwa), sesungguhnya zaman saat aku menjadi seorang ahli fikih kota Kufah adalah zaman yang tidak baik".

KONGSI HADIS INI

Musnad Darimi | No: 199
أَخْبَرَنَا أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ لَيْثٍ عَنْ مُجَاهِدٍ قَالَ قَالَ عُمَرُ إِيَّاكَ وَالْمُكَايَلَةَ يَعْنِي فِي الْكَلَامِ
Telah mengabarkan kepada kami [Abu Nu'aim] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Laits] dari [Mujahid] ia berkata: " [Umar] radliallahu 'anhu berkata: ' Berhati-hatilah dengan mengqiyaskan sesuatu" Yaitu dalam perkataan.

KONGSI HADIS INI

Musnad Darimi | No: 200
أَخْبَرَنَا حَجَّاجٌ الْبَصْرِيُّ حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ الْهُذَلِيُّ عَنْ الشَّعْبِيِّ قَالَ شَهِدْتُ شُرَيْحًا وَجَاءَهُ رَجُلٌ مِنْ مُرَادٍ فَقَالَ يَا أَبَا أُمَيَّةَ مَا دِيَةُ الْأَصَابِعِ قَالَ عَشْرٌ عَشْرٌ قَالَ يَا سُبْحَانَ اللَّهِ أَسَوَاءٌ هَاتَانِ جَمَعَ بَيْنَ الْخِنْصِرِ وَالْإِبْهَامِ فَقَالَ شُرَيْحٌ يَا سُبْحَانَ اللَّهِ أَسَوَاءٌ أُذُنُكَ وَيَدُكَ فَإِنَّ الْأُذُنَ يُوَارِيهَا الشَّعْرُ وَالْكُمَّةُ وَالْعِمَامَةُ فِيهَا نِصْفُ الدِّيَةِ وَفِي الْيَدِ نِصْفُ الدِّيَةِ وَيْحَكَ إِنَّ السُّنَّةَ سَبَقَتْ قِيَاسَكُمْ فَاتَّبِعْ وَلَا تَبْتَدِعْ فَإِنَّكَ لَنْ تَضِلَّ مَا أَخَذْتَ بِالْأَثَرِ قَالَ أَبُو بَكْرٍ فَقَالَ لِي الشَّعْبِيُّ يَا هُذَلِيُّ لَوْ أَنَّ أَحْنَفَكُمْ قُتِلَ وَهَذَا الصَّبِيُّ فِي مَهْدِهِ أَكَانَ دِيَتُهُمَا سَوَاءً قُلْتُ نَعَمْ قَالَ فَأَيْنَ الْقِيَاسُ
Telah mengabarkan kepada kami [Hajjaj Al Bashri] telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar Al Hudzali] dari [As Sya'bi]: "Aku pernah menyaksikan [Syuraih], lalu seseorang dari Murad mendatanginya, ia bertanya: 'Wahai Abu `Umayyah, apa diyat nya jari-jemari itu? ', ia menjawab: 'Sepuluh, sepuluh', laki-laki itu berkata: 'Subhanallah, apakah kedua jari ini disamakan, bagaimana mungkin antara kelingking dengan ibu jari disamakan diatnya? '. Saat itu Syuraih menjawab: 'Bukankah sama antara telinga dan tanganmu?, bukankah telinga dikelilingi rambut, topi, dan surban. Dengan posisinya yang demikian, apakah terus diatnya setengah dan diat tangan juga setengah?. Sayang sekali, sunnah telah lebih dulu memberikan keputusan hukum dibandingkan qiyas yang kamu lakukan. Ikutilah sunnah dan janganlah kamu membuat bid`ah. Sungguh kamu tidak akan tersesat jika mengikuti atsar. Abu Bakar berkata; 'As Sya'bi bertanya kepadaku: 'Wahai Hudzali, jika seorang yang pincang diantara kalian dibunuh, kemudian ada seorang bayi dibunuh, apakah diat nya sama?. Saat itu aku menjawab: 'ya, sama'. Kemudian, ia (As Sya'bi) berkata: 'Jika demikian mengapa dalam masalah ini qiyas tidak berlaku? '".

KONGSI HADIS INI